Selasa, 23 Desember 2008

TUGU MUDA

TUGU MUDA


Merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu. Bangunan yang berada disekitar tugumuda adalah lawang sewu, Kantor BDNI, bakal Rumah Dinas Gubernur Jateng, Museum Manggala Bakti dan Katedral.

Bermula dari ide untuk mendirikan monumen yang memperingati peristiwa Pertempuran Lima hari di Semarang. Pada tanggal 28 Oktober 1945, Gubbernur Jawa Twngah, Mr. WWongsonegoro meletakkaan batu pertama pada lokasi yang direncanakan semula yaitu didekat Alun-alun. Namun karena pada bulan Nopember 1945 meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949, oleh Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), diprakarsai ide pembangunan tugu kembali, namun karena kesulitan dana, ide ini jugaa belum terlaksana. Tahun 1951, Walikota Semarang, Hadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda, dengan rencana pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi sekarang ini. Desain tugu dikerjakan oleh Salim, sedangkan relief pada tugu dikerjakan oleh seniman Hendro. Batu yang digunakan antara lain didatangkan dari kaliuang dan Paker. Tanggal 10 Nopember 1951, diletakkan batu pertama oleh Gubernur Jateng Boediono dan pada tanggal 20 Mei 1953, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, Tugu Muda diresmikaan oleh Soekarno, Presiden Republik Indonesia. Hingga sekarang, cukup banyak perubahan yang telah dilakukan terhadap arca di sekitar tugu muda, antatra lain pembuatan taman dan kolam.

Seputar semarang

Jalan-Jalan Menikmati Wisata Semarang

Liputan6.com, Semarang:Banyak tempat di Kota Semarang, Jawa Tengah yang layak dikunjungi. Berbagai wisata, baik alam, religi atau kuliner tersedia di Semarang. Jalan-jalan menikmati tempat-tempat wisata di ibu kota Jateng ini merupakan pilihan tepat dalam mengisi liburan atau menyegarkan pikiran akibat aktivitas yang menumpuk.

Salah satu tempat wisata religi adalah Masjid Agung. Selain tempat ibadah, salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara ini digunakan sebagai hotel, perkantoran, dan toko suvenir. Bangunan utama masjid adalah menara setinggi 99 meter. Menara dibangun sesuai dengan 99 nama Allah.

Menara sering digunakan untuk menentukan awal Ramadan. Pengunjung yang tertarik untuk naik menara ini harus membayar Rp 3.000. Di atas menara, pengunjung dapat melihat suasana Kota Semarang melalui teropong hanya dengan memasukkan uang koin Rp 500.

Ada pula Pagoda Avalokitesvara di kompleks Vihara Buddhagaya Watugong. Tempat ibadah umat Buddha ini dibangun pada 2005. Bangunan setinggi 40 meter dan gaya arsitek Cina ini ditetapkan Museum Rekor Indonesia sebagai pagoda tertinggi di Indonesia.

Sementara wisata kuliner salah satunya dijumpai di Kampung Laut yang merupakan rumah makan terapung terbesar di Semarang. Rumah makan menawarkan berbagai menu seperti bandeng saus kampung laut, cah baby kailan, salad buah dan minuman jus jagung. Sambil makan, pengunjung dimanjakan pemandangan laut yang indah.

Wisata di Kabupaten Semarang juga tak kalah dengan di kota. Salah satunya adalah Hills Joglo Villa di kaki Gunung Ungaran. Kawasan ini menyuguhkan suasana pedesaan asri karena dikelilingi areal persawahan. Berbagai rumah joglo juga terdapat di sini. Salah satunya, rumah yang dibangun 1822 di Desa Godong. Beberapa furnitur di dalamnya masih asli.

Berbagai fasilitas, seperti kolam renang dan galeri ada di rumah ini. Ketika memasuki galeri, pengunjung dapat melihat aneka lukisan, keramik maupun gerabah antik. Antara lain, gerabah antik yang ditemukan di Pulau Jawa dan Bali. Ada pula keramik antik yang berasal dari Vietnam.

Pengunjung yang ingin bernostalgia ke zaman Belanda, dapat singgah di Museum Kereta Api Ambarawa, museum tertua peninggalan Belanda. Banyak terdapat jenis lokomotif, seperti lokomotif yang beroperasi pada 1900. Lokomotif berkecepatan 75 kilometer per jam ini masih berbahan bakar kayu bakar. Pengunjung bisa berwisata jalan-jalan dengan lokomotif bermesin uap dengan membayar sewa Rp 3,25 juta.

Setelah puas jalan-jalan, pengunjung dapat mengisi perut di Warung Makan Mba Toen. Makanan khas yang ditawarkan warung ini ialah pecel keong. Kenikmatan keong sawah ini bisa dilengkapi dengan sayuran kol,toge, sawi dan daun semanggi.

Ada pula Kampung Kopi Banaran di Jalan Raya Bawen, Ambarawa. Berbagai fasilitas ditawarkan di kawasan ini antara lain kolam renang, lapangan tenis, tempat bermain, perkemahan, dan aula. Pengunjung bisa mengelilingi kawasan ini dengan menggunakan kereta wisata dengan membayar Rp 4.000.

Tak hanya melihat perkebunan kopi, pengunjung menyaksikan pemandangan alam yang indah. Sebab pengunjung dapat melihat lima gunung sekaligus, yakni Sumbing, Gajah Mungkur, Kelir, Elomoyo dan Merbabu. Untuk menutup perjalanan menyusuri kebun kopi, pengunjung menikmati panorama matahari terbenam sambil ditemani secangkir kopi dan sepiring gorengan khas.(REN/Tim Melancong Yuk)